Selasa, 10 November 2009

Jangan Pernah Berhenti Berharap.....!!!!

Jangan Pernah Berhenti Berharap

Harapan adalah sebuah keyakinan akan datangnya suatu kondisi atau peristiwa yg baik dalam kehidupan kita. Orang memeliki harapan meyakini bahwa sesuatu yang positif akan terjadi meskipun kondisi yang ada menunjukkan hal tersebut tak mungkin terjadi.

Trus…Apakah harapan dapat membawa perubahan?

Setidaknya ada tiga hal alasan yang menjadikan orang yang bisa mengalami perubahan.
Pertama, harapan dapat memberi ketenangan karena mamapu meredam masalah yang ada. Kedua, harapan dapat memberi semangat untuk meraih kberhasilan. Dan yang ketiga, harapan mampu menumbuhkan keyakinan untuk sbuah kberhasilan.

Tak Ada yang Sia-sia…

Tak Ada yang Sia-sia…

Tak ada yang sia sia-sia. Semuanya memiliki makna. Semua peristiwa – terlepas itu menyedihkan atau menggembirakan - seolah betutur kepada kita bahwa Allah sedang merajut makna yang nyata kepada kita semua.

Seperti seorang guru yang mengajar di depan kelas. Pesannya jelas dan nyata. Hanya saja ada sebagian murid yang mengantuk, ada yang pelupa, ada yang tuli dan ada yang main-main sehingga pesannya lewat begitu saja.

Padahal jika jika kita mau melihat segalanya dengan sedikit kejernihan, maka semuanya serba membimbing. Smuanya akan tampak menjadi alat Tuhan tuk mendidik kita agar lebih bijak, lebih dewasa.

Minggu, 08 November 2009

Apa yang Terjadi Jika Siang atau Malam Terus Menerus Selama 200 Jam?

Apa yang Terjadi
Jika Siang Terus Menerus
Selama 200 Jam?


Apa yang terjadi jika bumi kita mengalami siang terus menerus selama 200 jam? Mungkin ini pertanyaan yang konyol. Tetapi jika kita mau berpikir sejenak tentang hal ini, maka akan keluar ungkapan syukur dari bibir dan hati kita. Coba kita cermati hal ini.

Sebagai contoh, di tempat tinggal sahabat saya, di kota Bula, ibukota Seram Bagian Timur, Maluku. Di pagi hari rata-rata suhunya adalah 230 C (Suhu minimum). Ketika siang menjelang, suhunya 27,50 C. Puncaknya ketika siang, suhunya bisa mencapai di atas 31,50 C



Ini berarti dalam kurun waktu setengah hari saja atau sekitar 6 jam, panas udara di permukaan bumi bisa mencapai suhu yang demikian tinggi. Lalu, kira-kira apa yang terjadi jika matahari tidak bergeser ke arah barat, tetapi berada di atas terus-menerus?



Di perkirakan dalam 100 jam, air sungai dan air laut di skitar kepulauan Maluku dan di sebagaian belahan bumi lainnya akan mendidih dan banyak dari air tersebut yang mulai menguap. Taman-taman yang indah dan hutan yg ada di Kepulauan Maluku, Papua & Australia tidak akan tampak hijau lagi tetapi berubah menjadi deretan pepohonan yang kering kerontang.



Dan apa yang terjadi 100 jam kemudian jika matahari masih tetap belum bergeser ke arah barat? Diperkirakan seluruh air di permukaan bumi ini sudah habis menguap. Dan darah di tubuh kita juga ikut mendidih.....dan itu artinya tak ada kehidupan lg di Bumi.

Dan Apa yang Terjadi
Jika Malam Terus Menerus
Selama 200 Jam?

Bagaimana jika terjadi malam terus menerus? Coba kita cermati. Suhu di padang pasir, Saudi Arabia misalnya. Suhu normal di daerah itu adalah 500 C Pada malam hari suhu udara bisa mencapai 140 C dan puncaknya terjadi pada pukul 24.00 sampai 02.00.

Apa yang terjadi 100 jam kemudian setelah suhu terendah itu terjadi? Jika matahari tidak pernah muncul lagi atau terjadi malam terus-menerus, maka suhu udara akan terus-menerus turun hingga mencapai 00 C, dimana air mulai membeku. Dan jika diteruskan 100 jam berikutnya, maka seluruh air di permukaan bumi ini akan membeku, termasuk cairan tubuh kita.

Jadi….. tidak ada yang tahan hidup di bumi jika terjadi siang terus menerus atau malam terus-menerus. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan siang dan malam dan mengatur keduanya dengan penuh keseimbangan.

Semoga dua ayat alQuran berikut bisa menjadi renungan buat kita dan menjadikan kita selalu bersyukur atas segala karunia yang dilimpahkan oleh Allah kepada kita.

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?" (QS. 28:71)

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" (QS. 28:72)

Kamis, 05 November 2009

Berikan Padanya & Kau akan mnerimanya...

Jika kita memberikan apa yang diinginkan orang lain, maka kita akan mendaptkan apapun yang kita inginkan….
Sebagian orang menyebut hal dengan ‘berbuat baik’ atau ihsaan. Ada dua hal yang bisa kita lakukan. Pertama, menghindarkan kesengsaraan dari diri orang lain. Dan yang kedua, memberi kenikmatan atau membuatnya enjoy.
Dalam instilah lain, hal ini disebut nilai tambah. Jika kita bisa melakukannya, maka dampaknya akan sangat baik bagi kita.
Jika kita mampu membantu orang lain menghindar dari kesengsaraan dan mendapatkan kenikmatan dengan cara: mempermudah, mempercepat, membuat orang lain lebih enjoy dalam proses mendapatkan keinginannya, kepastian, keunggulan, cinta, prasaan lbh berarti dan lbh bermakna, maka sebagai imbalannya….kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan.
Mungkin itulah sunnatullah...

Biarkan ia Menemukannya

Seorang kawan comment di FB:
“Kita tidak bisa mengajarkan apa pun pada seseorang atw orang-orang. Kita hanya bisa menolong mereka menemukan sesuatu dalam diri mereka sendiri.......”
Aku sangat setuju dgn kata-kata ini.
Terkadang…. scara tak sadar kita memaksakan apa yg kita inginkan kepada orang lain. Kita tak peduli apakah dia nyaman melakukan apa yg kita inginkan. Kita tak sadar klw ternyata dia memiliki keinginan lain & mungkin jg dia memiliki paradigma yg beda dgn paradigma kita.
Mungkin, hal terbaik yg bisa kita lakukan adalah berempati padanya dan membantunya menemukan apa yg bisa m’buatnya bahagia….

Rabu, 04 November 2009

Rantai Kebaikan

Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang
berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak gelap, pria itu
dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka
pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan
keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala ketika pria itu
mendekati sang nyonya.

Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada
seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini
akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan
kelaparan.

Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri
di sana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan
itu membuat sang nyonya tambah kedinginan.

Kata pria itu, "Saya di sini untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke
dalam mobil saja supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya
Bryan Anderson."

Wah, sebenarn ya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita
lanjut seperti dia, kejadian itu cukup buruk. Bryan merangkak ke bawah
bagian sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak
itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti
ban itu. Namun akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka.

Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan
kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu. Ia mengatakan kepada
pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan
ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.

Bryan hanya tersenyum ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu. Sang
nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar sebagai ungkapan terima
kasihnya. Berapapun jumlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu.
Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi seandainya
pria itu tak menolongnya.

Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang
lain tanpa pamrih. Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan, dan
Tuhan mengetahui bahwa banyak orang telah menolong dirinya pada waktu yang
lalu. Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu, dan tidak pernah ia
berbuat hal sebaliknya.

Pria itu mengatakan kepada sang nyonya bahwa seandainya ia ingin
membalas kebaikannya, pada waktu berikutnya wanita itu melihat seseorang
yang memerlukan bantuan, ia dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada
orang itu, dan Bryan menambahkan, "Dan ingatlah kepada saya."

Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu. Hari
itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman ketika
ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.

Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil.
Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil, dan
menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah. Restoran itu nampak agak
kotor. Di luar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan
di sekitar tempat itu sangat asing baginya.

Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih
untuk mengelap rambut wanita itu yang basah. Pelayan itu tersenyum manis
meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang hari.
Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hampir delapan
bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap
pelayanannya kepada para pelanggan restoran. Wanita lanjut itu heran
bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu
pelayanan yang baik
kepada orang asing seperti dirinya. Dan wanita lanjut itu ingat kepada
Bryan.

Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang
kertas $ 100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang
kembalian kepada wanita itu.. Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali
wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung kemana perginya wanita itu.
Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu.

Ada butiran air mata ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita
itu: "Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya. Saya juga pernah ditolong
orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti
yang saya lakukan. Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang
harus engkau lakukan: 'Jangan biarkan rantai kasih ini berhenti padamu..'"

Di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $ 100 lagi.

Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang
harus diisi, dan orang-orang yang harus dilayani, namun pelayan itu
memutuskan untuk melakukannya esok hari saja. Malam itu ketika ia pulang ke
rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang. Ia memikirkan tentang
uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita baik
hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya butuhkan?
Dengan ke lahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan uang yang
cukup.

Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka, dan ketika
suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman
lembut dan berbisik lembut dan pelan, "Segalanya akan beres. Aku
mengasihimu, Bryan Anderson!"


Sumber: Dari e-mail s'orang sahabat

Sabtu, 04 April 2009

Lalu cinta itu apa?.......

Ketika kita membaca tulisan-tulisan tentang cinta, entah itu dari buku-buku Khalil Gibran, ibnu Qayyim al-Jauzziyyah (Taman orang2 yg jatuh Cinta&memendam rindu) ataupun buku yang lainnya, yang kita dapatkan adalah pengertian tentang cinta&lika-likunya yang panjang dan tiada habis-habisnya....

Lalu cinta itu apa?.......
Cinta itu bukan liku-liku. Ia juga bukan fragmen kehidupan. Dan bukan pula gula yang bisa memanjakan indra perasa kita....

Cinta itu,...................
Kita tak bisa menjelaskannya ataupun mendefinisikannya! Tapi ketika kita masuk & menyelam di dalamnya, merasakan getaran-getaran lembutnya dengan penuh penghayatan, maka kita akan menjadi cinta itu sendiri.

Disaat itulah kita akan menceritakan diri kita yg kasmaran dengan lancar. Cinta itu akan bercerita dengan bahasa tanpa huruf, tanpa suara, Bahkan dengan bunga, air, rumah, awan, atau dengan bahasa apa saja. Yang jelas, smua orang tahu itu adalah bahasa cinta yang dimengerti oleh semua makhluk........