Kamis, 05 Februari 2009

sungai Lematang pun berBisiK


Sungai Lematang pun Berbisik...

Masih tentang perjalanan ke kota Pagaralam. Ketika berada di antara kota Lahat dan Pagaralam, kita akan menyaksikan indahnya sungai Lematang. Airnya terus mengalir, memgalir dan mengalir dengan anggunnya. Seolah berbisik, “aku adalah makhluk Allah yang tak pernah putus asa. Aku selalu bergerak mengalir, mengikuti tarian alam semesta.”
Ya, jika kita mau meluangkan waktu sejenak untuk berusaha memperhatikan gerakan dan tarian air di sungai Lematang atau di sungai mana saja, maka ‘telinga’ hati kita akan mendengarkan bisikan-bisikan tersebut.
Sebelum sampai di kota Pagaralam, kita akan melewati salah satu tempat wisata yang indah dengan air terjunnya. Tempat ini memang indah dan mempesona laksana namanya, Air Terjun Lematang Indah. Tidak seperti di sungai lematang, suara air di tempat ini terdengar lebih keras. Terpaan air di bebatuan yang jatuh dari ketinggian menimbulkan suara menderu yang begitu keras. Ditempat ini, air tidak sekedar berbisik tetapi seolah berteriak kepada kita,
Ooooooooi,
Jika anda tunduk pada keputus-asaan,
Maka anda tak pernah belajar apapun
&tak pernah mencapai kebahagiaan.....
Teruslah berbgerak, bergerak dan bergerak sepertiku.....
Air tak pernah peduli ataupun menyerah dengan apapun yang mengahadangnya. Ia selalu bergerak mengalir. Dan ketika ada penghalang di depannya, ia akan mencari celah kemudian mengalir mewujudkan harapannya untuk sampai ke lautan dan kemudian melakukan sirkulasi. Ia pun tak pernah putus asa dalam melakukan tugasnya, memberikan kehidupan bagi makhluk Allah yang lain. Seperti yang difirmankan Allah dalam kitab-Nya.
Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.
(QS. Al-Furqaan:25)

lawang agung Water Fall


Lawang Agung Water Fall

Tak jauh dari kota Pagaralam, yakni di desa Lawang agung Kec. Jarai, terdapat sebuah tempat dengan pemandangan yang indah. Air terjun Lawang agung. Dengan lebar sekitar 6 meter dan luas kurang lebih 300 meter persegi, tempat ini begitu mepesona.
Banyak pengunjung yang datang ke tempat ini untuk menyaksikan betapa indahnya kreasi Allah. Mereka tidak hanya menikmati keindhan di tempat ini, tetapi ada juga yang memancing.
Di tempat ini banyak bebatuan yang seolah memandang derasnya air yang mengalir dan jatuh dari ketinggian. Bebatuan tersebut tampak membisu seolah mengenang bagaimana mereka pernah terseret oleh aliran air. Sifat mereka yang keras dan berat seolah tak berdaya dengan arus air yang sebenarnya memiliki karakter lembut. Sifat keras mereka seolah tunduk pada kelembutan air.
Yang sesungguhnya, mereka tidak tunduk pada air. Mereka mengikuti ketentuan dari sang Maha Penentu, Allah subhaanahu wa ta’ala. Mereka bergerak mengikuti aliran air sebagai bukti ketundukan dan ketakutan mereka kepada keMahabesaran Allah.
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (al-BaQarah[2]:074)
Begitu banyak makna di tempat ini. Seperti nama desa dimana air terjun ini berada, Lawang Agung atau pintu yang Agung, bebatuan dengan kebisuannya dan air terjun dengan suaranya yang gemuruh seolah bertutur, “kami bisa menjadi pintu bagi siapa saja yang ingin memandang dan menyaksikan Keagungan Sang Pencipta alam semesta, Allah SWT...”