Sabtu, 08 November 2008

Ternyata Bintang-Bintang itu adalah Matahari!...

Ternyata Bintang-Bintang itu Adalah Matahari!...


Ketika kanak-kanak dulu, saya senang sekali memandangi bintang di malam hari. Mungkin anda juga memiliki hobi yang sama seperti saya, senang berlama-lama memandangi bintang. Menikmati cahayanya yang indah sambil membayangkan cita-cita dan menghubungkannya dengan pesan orang tua dan guru kita: “gantunglah cita-citamu setinggi bintang di langit.”


Tetapi saat itu, kita belum pernah berpikir bahw
a ternyata bitang-bintang itu adalah matahari. Ya, dari hasil temuan para ilmuwan astronomi, bintang-bintang itu adalah matahari juga seperti matahari yang kita lihat ketika siang hari. Bahkan ukurannya banyak yang jauh lebih besar dari ukuran matahari di tatasurya kita. Yang terbesar ditemukan oleh ilmuwan astronomi adalah bintang Maucepe, ukurannya sekitar 1500 kali ukuran matahari di tatasurya kita (diameter matahari adalah 200 kali diameter bumi).


Tetapi, kok bintang-bintang itu kelihatan kecil ya? Karena jaraknya sangat jauh. Jarak bintang yang paling dekat dengan bumi bisa ditempuh dengan 8 tahun cahaya. Kalau 8 tahun cahaya, kira-kira berapa kilo meter ya? Coba kita hitung..

Kecepatan cahaya adalah: 300.000 km per detik.

Jika jaraknya 8 tahun cahaya, maka:

8 tahun x 365 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik x 300.000 km.

Hasilnya adalah 75.686.400.000.000 km atau lebih dari 75 triliun km.

Jika kita kesana, kira-kira butuh waktu berapa lama? Coba kita hitung... tergantung dari kendaraan yang kita gunakan. Jika kita menggunakan pesawat ulang-alik seperti Challenger atau Columbia yang berkecepatan 20.000 km per jam, maka kita akan sampai sekitar 428 tahun kemudian. Itu artinya kita membutuhkan 5 atau 6 gererasi untuk sampai ke bintang yang terdekat. Subhaanallah...

Itu baru jarak bintang yang terdekat. Lalu, berapa jarak gugusan bintang-bintang yang sering kita lihat itu? Ada yang jaraknya harus ditempuh 100 tahun cahaya, ada yang 1000 tahun cahaya dan yang paling jauh (untuk saat ini) ditemukan oleh ilmuwan Jepang, 10 miliard tahun cahaya. Waw... cahaya saja butuh 10 miliard tahun. Ternyata, usia kita tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kebesaran alam semesta.


Hal lain yang belum terpikir bagi saya ketika kanak-kanak adalah ternyata semua yang ada di alam semesta ini melakukan IBADAH dengan melakukan gerakan sesuai dengan hukum tertentu. Gerakan-gerakan tersebut dilakukan dengan penuh keseimbangan, patuh dengan dengan sebuah ketentuan.


Semua melakukan gerakan, dari yang terkecil sampai yang terbesar. Elektron misalnya. Sebagai partikel elementer, ia tidak pernah berhenti berputar pada dirinya sendiri. Jika ia berada di dalam atom, ia akan terus bergerak mengelilingi pusat atom. Atom-atom itu akan membentuk sistem yang lebih besar yang dinamakan melekul. Melekul inilah yang kemudian membentuk unsur-unsur ataupun senyawa berupa benda-benda yang tersebar di alam raya.


Seperti elektron, bumi juga berputar mengelilin
gi dirinya atau berotasi. Bumi juga berputar mengelilingi matahari seperti elektron mengelilingi pusat atom. Begitu juga dengan matahari, melakukan gerakan. Setiap matahari yang dikelilingi oleh sejumlah planet, juga bergerak mengelilingi pusat galaksi. Galaksi yang kita tempati adalah galaksi Bimasakti. Pusat galaksi dikelilingi oleh sekitar 100 miliard matahari dan ratusan miliard planet.


Demikian pula, galaksi-galaksi itu ternyata berputar mengelilingi pusat superkluster. Superkluster adalah kumpulan galaksi-galaksi yang sekitar 100 miliard galaksi. Dalam sebuah super kluster terdapat sekitar 10.000 miliard matahari dan triliunan planet. Semuanya bergerak mengelilingi pusatnya. Dan sampai kini, belum diketahui batas alam semesta ini. Tetapi diyakini, setiap benda melakukan gerakan melingkar mengelilingi pusat alam semesta yang entah dimana tempatnya.


Ternyata planet bumi yang kita tinggali ini tidak ada apa-apanya. Bumi hanya bagaikan sebutir debu di hamparan “padang pasir” alam semesta. Di atas bumi yang bagaikan debu itulah miliaran manusia tinggal dengan berbagai aktivitas dan kesombongannya. Maasyaa’allah..... ternyata kita begitu kecil ya, dan luar biasa Dahsyat Sang Maha Perkasa, Allah Subhaanahu Wa Ta’ala.


Mungkin ayat 190-191 dalam surat Ali Imran bisa menjadi renungan buat kita.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka..

1 komentar: