Selasa, 10 November 2009

Jangan Pernah Berhenti Berharap.....!!!!

Jangan Pernah Berhenti Berharap

Harapan adalah sebuah keyakinan akan datangnya suatu kondisi atau peristiwa yg baik dalam kehidupan kita. Orang memeliki harapan meyakini bahwa sesuatu yang positif akan terjadi meskipun kondisi yang ada menunjukkan hal tersebut tak mungkin terjadi.

Trus…Apakah harapan dapat membawa perubahan?

Setidaknya ada tiga hal alasan yang menjadikan orang yang bisa mengalami perubahan.
Pertama, harapan dapat memberi ketenangan karena mamapu meredam masalah yang ada. Kedua, harapan dapat memberi semangat untuk meraih kberhasilan. Dan yang ketiga, harapan mampu menumbuhkan keyakinan untuk sbuah kberhasilan.

Tak Ada yang Sia-sia…

Tak Ada yang Sia-sia…

Tak ada yang sia sia-sia. Semuanya memiliki makna. Semua peristiwa – terlepas itu menyedihkan atau menggembirakan - seolah betutur kepada kita bahwa Allah sedang merajut makna yang nyata kepada kita semua.

Seperti seorang guru yang mengajar di depan kelas. Pesannya jelas dan nyata. Hanya saja ada sebagian murid yang mengantuk, ada yang pelupa, ada yang tuli dan ada yang main-main sehingga pesannya lewat begitu saja.

Padahal jika jika kita mau melihat segalanya dengan sedikit kejernihan, maka semuanya serba membimbing. Smuanya akan tampak menjadi alat Tuhan tuk mendidik kita agar lebih bijak, lebih dewasa.

Minggu, 08 November 2009

Apa yang Terjadi Jika Siang atau Malam Terus Menerus Selama 200 Jam?

Apa yang Terjadi
Jika Siang Terus Menerus
Selama 200 Jam?


Apa yang terjadi jika bumi kita mengalami siang terus menerus selama 200 jam? Mungkin ini pertanyaan yang konyol. Tetapi jika kita mau berpikir sejenak tentang hal ini, maka akan keluar ungkapan syukur dari bibir dan hati kita. Coba kita cermati hal ini.

Sebagai contoh, di tempat tinggal sahabat saya, di kota Bula, ibukota Seram Bagian Timur, Maluku. Di pagi hari rata-rata suhunya adalah 230 C (Suhu minimum). Ketika siang menjelang, suhunya 27,50 C. Puncaknya ketika siang, suhunya bisa mencapai di atas 31,50 C



Ini berarti dalam kurun waktu setengah hari saja atau sekitar 6 jam, panas udara di permukaan bumi bisa mencapai suhu yang demikian tinggi. Lalu, kira-kira apa yang terjadi jika matahari tidak bergeser ke arah barat, tetapi berada di atas terus-menerus?



Di perkirakan dalam 100 jam, air sungai dan air laut di skitar kepulauan Maluku dan di sebagaian belahan bumi lainnya akan mendidih dan banyak dari air tersebut yang mulai menguap. Taman-taman yang indah dan hutan yg ada di Kepulauan Maluku, Papua & Australia tidak akan tampak hijau lagi tetapi berubah menjadi deretan pepohonan yang kering kerontang.



Dan apa yang terjadi 100 jam kemudian jika matahari masih tetap belum bergeser ke arah barat? Diperkirakan seluruh air di permukaan bumi ini sudah habis menguap. Dan darah di tubuh kita juga ikut mendidih.....dan itu artinya tak ada kehidupan lg di Bumi.

Dan Apa yang Terjadi
Jika Malam Terus Menerus
Selama 200 Jam?

Bagaimana jika terjadi malam terus menerus? Coba kita cermati. Suhu di padang pasir, Saudi Arabia misalnya. Suhu normal di daerah itu adalah 500 C Pada malam hari suhu udara bisa mencapai 140 C dan puncaknya terjadi pada pukul 24.00 sampai 02.00.

Apa yang terjadi 100 jam kemudian setelah suhu terendah itu terjadi? Jika matahari tidak pernah muncul lagi atau terjadi malam terus-menerus, maka suhu udara akan terus-menerus turun hingga mencapai 00 C, dimana air mulai membeku. Dan jika diteruskan 100 jam berikutnya, maka seluruh air di permukaan bumi ini akan membeku, termasuk cairan tubuh kita.

Jadi….. tidak ada yang tahan hidup di bumi jika terjadi siang terus menerus atau malam terus-menerus. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan siang dan malam dan mengatur keduanya dengan penuh keseimbangan.

Semoga dua ayat alQuran berikut bisa menjadi renungan buat kita dan menjadikan kita selalu bersyukur atas segala karunia yang dilimpahkan oleh Allah kepada kita.

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?" (QS. 28:71)

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" (QS. 28:72)

Kamis, 05 November 2009

Berikan Padanya & Kau akan mnerimanya...

Jika kita memberikan apa yang diinginkan orang lain, maka kita akan mendaptkan apapun yang kita inginkan….
Sebagian orang menyebut hal dengan ‘berbuat baik’ atau ihsaan. Ada dua hal yang bisa kita lakukan. Pertama, menghindarkan kesengsaraan dari diri orang lain. Dan yang kedua, memberi kenikmatan atau membuatnya enjoy.
Dalam instilah lain, hal ini disebut nilai tambah. Jika kita bisa melakukannya, maka dampaknya akan sangat baik bagi kita.
Jika kita mampu membantu orang lain menghindar dari kesengsaraan dan mendapatkan kenikmatan dengan cara: mempermudah, mempercepat, membuat orang lain lebih enjoy dalam proses mendapatkan keinginannya, kepastian, keunggulan, cinta, prasaan lbh berarti dan lbh bermakna, maka sebagai imbalannya….kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan.
Mungkin itulah sunnatullah...

Biarkan ia Menemukannya

Seorang kawan comment di FB:
“Kita tidak bisa mengajarkan apa pun pada seseorang atw orang-orang. Kita hanya bisa menolong mereka menemukan sesuatu dalam diri mereka sendiri.......”
Aku sangat setuju dgn kata-kata ini.
Terkadang…. scara tak sadar kita memaksakan apa yg kita inginkan kepada orang lain. Kita tak peduli apakah dia nyaman melakukan apa yg kita inginkan. Kita tak sadar klw ternyata dia memiliki keinginan lain & mungkin jg dia memiliki paradigma yg beda dgn paradigma kita.
Mungkin, hal terbaik yg bisa kita lakukan adalah berempati padanya dan membantunya menemukan apa yg bisa m’buatnya bahagia….

Rabu, 04 November 2009

Rantai Kebaikan

Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang
berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak gelap, pria itu
dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka
pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan
keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala ketika pria itu
mendekati sang nyonya.

Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada
seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini
akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan
kelaparan.

Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri
di sana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan
itu membuat sang nyonya tambah kedinginan.

Kata pria itu, "Saya di sini untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke
dalam mobil saja supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya
Bryan Anderson."

Wah, sebenarn ya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita
lanjut seperti dia, kejadian itu cukup buruk. Bryan merangkak ke bawah
bagian sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak
itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti
ban itu. Namun akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka.

Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan
kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu. Ia mengatakan kepada
pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan
ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.

Bryan hanya tersenyum ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu. Sang
nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar sebagai ungkapan terima
kasihnya. Berapapun jumlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu.
Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi seandainya
pria itu tak menolongnya.

Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang
lain tanpa pamrih. Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan, dan
Tuhan mengetahui bahwa banyak orang telah menolong dirinya pada waktu yang
lalu. Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu, dan tidak pernah ia
berbuat hal sebaliknya.

Pria itu mengatakan kepada sang nyonya bahwa seandainya ia ingin
membalas kebaikannya, pada waktu berikutnya wanita itu melihat seseorang
yang memerlukan bantuan, ia dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada
orang itu, dan Bryan menambahkan, "Dan ingatlah kepada saya."

Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu. Hari
itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman ketika
ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.

Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil.
Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil, dan
menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah. Restoran itu nampak agak
kotor. Di luar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan
di sekitar tempat itu sangat asing baginya.

Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih
untuk mengelap rambut wanita itu yang basah. Pelayan itu tersenyum manis
meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang hari.
Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hampir delapan
bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap
pelayanannya kepada para pelanggan restoran. Wanita lanjut itu heran
bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu
pelayanan yang baik
kepada orang asing seperti dirinya. Dan wanita lanjut itu ingat kepada
Bryan.

Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang
kertas $ 100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang
kembalian kepada wanita itu.. Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali
wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung kemana perginya wanita itu.
Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu.

Ada butiran air mata ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita
itu: "Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya. Saya juga pernah ditolong
orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti
yang saya lakukan. Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang
harus engkau lakukan: 'Jangan biarkan rantai kasih ini berhenti padamu..'"

Di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $ 100 lagi.

Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang
harus diisi, dan orang-orang yang harus dilayani, namun pelayan itu
memutuskan untuk melakukannya esok hari saja. Malam itu ketika ia pulang ke
rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang. Ia memikirkan tentang
uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita baik
hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya butuhkan?
Dengan ke lahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan uang yang
cukup.

Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka, dan ketika
suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman
lembut dan berbisik lembut dan pelan, "Segalanya akan beres. Aku
mengasihimu, Bryan Anderson!"


Sumber: Dari e-mail s'orang sahabat

Sabtu, 04 April 2009

Lalu cinta itu apa?.......

Ketika kita membaca tulisan-tulisan tentang cinta, entah itu dari buku-buku Khalil Gibran, ibnu Qayyim al-Jauzziyyah (Taman orang2 yg jatuh Cinta&memendam rindu) ataupun buku yang lainnya, yang kita dapatkan adalah pengertian tentang cinta&lika-likunya yang panjang dan tiada habis-habisnya....

Lalu cinta itu apa?.......
Cinta itu bukan liku-liku. Ia juga bukan fragmen kehidupan. Dan bukan pula gula yang bisa memanjakan indra perasa kita....

Cinta itu,...................
Kita tak bisa menjelaskannya ataupun mendefinisikannya! Tapi ketika kita masuk & menyelam di dalamnya, merasakan getaran-getaran lembutnya dengan penuh penghayatan, maka kita akan menjadi cinta itu sendiri.

Disaat itulah kita akan menceritakan diri kita yg kasmaran dengan lancar. Cinta itu akan bercerita dengan bahasa tanpa huruf, tanpa suara, Bahkan dengan bunga, air, rumah, awan, atau dengan bahasa apa saja. Yang jelas, smua orang tahu itu adalah bahasa cinta yang dimengerti oleh semua makhluk........

Senin, 30 Maret 2009

Tak ada yang kebetulan

Tak ada yang kebetulan...
Semua terangkai dalam jejaring makna yang sempurna...
Cuma krn kemampuan kita demikian terbatas, ada bagian-bagian jejaring tadi yang belum terlihat...
Dan bagian yg blm terlihat inilah yg kemudian kita beri judul KeBeTuLaN...

Minggu, 29 Maret 2009

Tempat Terindah

Tempat terindah dalam hidup ditemukan ketika kita berhasil menjadi diri kita sendiri...
Kemanapun mata memandang,
kemanapun hidung menghirup udara,
kemanapun kaki melangkah
Dan kemanapun tangan menunjuk,
yang ada hanyalah keindahan & kedamaian.........

Rabu, 25 Maret 2009

Pujilah Allah

Sebelum melihat ke duri bunga mawar, tataplah keindahannya...
Sebelum menyesali gelapnya malam, bayangkanlah ketenangan&keheningannya.....
Sebelum mengeluh karena teriknya mentari, nikmatilah kehangatan cahayanya.....
mengapa harus ada pandangan-pandangan penyesalan terhadap segala sesuatu dalam hidup?....................
ambillah kenikmatan-kenikmatan itu , terimalah dengan baik &pujilah Allah atasnya.......

Selasa, 24 Maret 2009

Diri Kita adalah Cermin.....

Diri kita adalah cermin bagi orang lain,
jika kita bersikap baik, peduli & tuLus,
maka orang lain akan bersikap sama kepada kita....
Dgn begitu, hidup kita akan menjadi tenang, pkiran kita menjadi rileks & hati kita menjadi tentram...

Agar Lebih Bijak

Allah menagajari kita untuk belajar berdiri ketika kita terjatuh......
Sesakit apapun rasanya, tapi itulah salah satu dari jutaan cara Tuhan tuk mengajari kita agar lbh tegar, lbh sabar, lbh dewasa&lbh bijak.........

Kamis, 05 Februari 2009

sungai Lematang pun berBisiK


Sungai Lematang pun Berbisik...

Masih tentang perjalanan ke kota Pagaralam. Ketika berada di antara kota Lahat dan Pagaralam, kita akan menyaksikan indahnya sungai Lematang. Airnya terus mengalir, memgalir dan mengalir dengan anggunnya. Seolah berbisik, “aku adalah makhluk Allah yang tak pernah putus asa. Aku selalu bergerak mengalir, mengikuti tarian alam semesta.”
Ya, jika kita mau meluangkan waktu sejenak untuk berusaha memperhatikan gerakan dan tarian air di sungai Lematang atau di sungai mana saja, maka ‘telinga’ hati kita akan mendengarkan bisikan-bisikan tersebut.
Sebelum sampai di kota Pagaralam, kita akan melewati salah satu tempat wisata yang indah dengan air terjunnya. Tempat ini memang indah dan mempesona laksana namanya, Air Terjun Lematang Indah. Tidak seperti di sungai lematang, suara air di tempat ini terdengar lebih keras. Terpaan air di bebatuan yang jatuh dari ketinggian menimbulkan suara menderu yang begitu keras. Ditempat ini, air tidak sekedar berbisik tetapi seolah berteriak kepada kita,
Ooooooooi,
Jika anda tunduk pada keputus-asaan,
Maka anda tak pernah belajar apapun
&tak pernah mencapai kebahagiaan.....
Teruslah berbgerak, bergerak dan bergerak sepertiku.....
Air tak pernah peduli ataupun menyerah dengan apapun yang mengahadangnya. Ia selalu bergerak mengalir. Dan ketika ada penghalang di depannya, ia akan mencari celah kemudian mengalir mewujudkan harapannya untuk sampai ke lautan dan kemudian melakukan sirkulasi. Ia pun tak pernah putus asa dalam melakukan tugasnya, memberikan kehidupan bagi makhluk Allah yang lain. Seperti yang difirmankan Allah dalam kitab-Nya.
Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.
(QS. Al-Furqaan:25)

lawang agung Water Fall


Lawang Agung Water Fall

Tak jauh dari kota Pagaralam, yakni di desa Lawang agung Kec. Jarai, terdapat sebuah tempat dengan pemandangan yang indah. Air terjun Lawang agung. Dengan lebar sekitar 6 meter dan luas kurang lebih 300 meter persegi, tempat ini begitu mepesona.
Banyak pengunjung yang datang ke tempat ini untuk menyaksikan betapa indahnya kreasi Allah. Mereka tidak hanya menikmati keindhan di tempat ini, tetapi ada juga yang memancing.
Di tempat ini banyak bebatuan yang seolah memandang derasnya air yang mengalir dan jatuh dari ketinggian. Bebatuan tersebut tampak membisu seolah mengenang bagaimana mereka pernah terseret oleh aliran air. Sifat mereka yang keras dan berat seolah tak berdaya dengan arus air yang sebenarnya memiliki karakter lembut. Sifat keras mereka seolah tunduk pada kelembutan air.
Yang sesungguhnya, mereka tidak tunduk pada air. Mereka mengikuti ketentuan dari sang Maha Penentu, Allah subhaanahu wa ta’ala. Mereka bergerak mengikuti aliran air sebagai bukti ketundukan dan ketakutan mereka kepada keMahabesaran Allah.
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (al-BaQarah[2]:074)
Begitu banyak makna di tempat ini. Seperti nama desa dimana air terjun ini berada, Lawang Agung atau pintu yang Agung, bebatuan dengan kebisuannya dan air terjun dengan suaranya yang gemuruh seolah bertutur, “kami bisa menjadi pintu bagi siapa saja yang ingin memandang dan menyaksikan Keagungan Sang Pencipta alam semesta, Allah SWT...”

Kamis, 29 Januari 2009

Suara-Suara Bunga di Bumi Besemah

Suara-Suara Bunga di Bumi Besemah


Wisata di bumi besemah sebenarnya bukan pula melulu Gunung Dempo dan patung-patung peninggalan zaman megalitik. Di tempat ini terdapat bebarapa wisata lain. Salah satunya adalah Wisata Bunga.

Ketika menyusuri jalanan yang meliuk-liuk melewati perkebunan di gunung dempo, kita akan menyaksikan indahnya bunga yang tumbuh di tepi jalan hampir sepanjang perjalanan. Kita akan menyaksikan bunga-bunga yang lebih banyak lagi ketika berada di sekitar villa yang terletak di tengah-tengah perkebunan teh.

Bunga-bunga disana tampak begitu indah dan menarik perhatian. Dan ketika kita mendekat ke rimbunan bunga-bunga tersebut, hidung kita akan menghirup bau wangi. Bunga, memang laksana utusan Tuhan yang bertugas menebar keindahan dan bau semerbak.

Bunga. Mungkin inilah salah satu hal yang mengundang para remaja dan para pengagum cinta untuk selalu berkunjung ke gunung dempo. Bagi para pengagum cinta, bunga adalah lambang cinta yang mengagumkan. Karena itu, pada banyak kesempatan bunga dijadikan sebagai wakil-wakil cinya yang menggetarkan. Seorang kekasih yang ingin menemui pujaan hatinya, sahabat yang ingin mengucapkan selamat ataupun duka cita, sampai sbuah keluarha yang melakukan ziarah kubur, selalu menggunakan bunga sebagai alat cinta.

Bagi para petani kopi di bumi besemah, bunga memendam rasa rindu. Menyimpan harapan. Karena bunga kopi adalah tanda awal datangnya musim panen kopi yang ditunggu-tunggu dan terjadi hanya setahun sekali. Bunga di perkebunan kopi ini seolah berbisik, “kami adalah taman-taman yang memendam kerinduan dan harapan”.

Begitu banyak jenis bunga yang bisa kita jumpai di bumi besenah nan indah dan sejuk. Namun dari semua bentuk dan bau yang berbeda, ada satu hal yang sama, yakni KEINDAHAN. Semuanya indah dan enak dipandang. Dengan keindahan dan bau semerbaknya ia seolah ingin bertutur, “untuk itulah manfaat setiap kehidupan, menebar keindahan dan bau semerbak dalam menjalankan tugas sebagai rahmatan lil alamin”.

Kehidupan apapun, dari tumbuhan, hewan sampai manusia, akan memiliki manfaat maksimal dalam tugas hidupnya ketika sampai pada titik yang bernama keindahan. Perhatikan sejarah kehidupan tokoh manapun, nabi Ibrahim dengan upayanya menegagkkan tauhid, nabi Muhammad dengan tindakannya memberihkan akidah dan menyempurnakan akhlak, Thariq bin Ziyad dengan penaklukan Spanyol dan Muhammad al-Fatih dengan penaklukan Konstantinopel. Semuanya indah, enak dipandang sekaligus didengar.....

Senin, 26 Januari 2009

Senandung Tasbih Burung di Bumi Besemah

Senandung Tasbih Burung di Bumi Besemah

Begitu banyak kenangan di bumi Besemah. Ketika kita beada di perkebunan teh di punggung Gunung Dempo dan mengarahkan pandangan ke angkasa, maka akan tampak burung-burung yang terbang dengan anggunya. Ada yang terbang dengan mengikuti arus udara, dan ada pula yang mengepakkan sayapnya. Burung-burung itu tidak hanya tampak terbang, tetapi seolah menari di udara dengan gerakan-gerakan indah dan anggun.

Dan jika kita melakukan perjalanan, menyusuri hutan-hutan kecil dan perkebunan kopi di lembah gunung dempo seperti di Pajar Bulan (Lahat), Jarai (Lahat), ataupun lembah Gunung dempo yang terletak di wilayah kota Pagar Alam, mata kita akan dimanjakan dengan berbagai jenis burung nan indah. Melompat dari satu dahan ke dahan yang lain dengan anggun sambil berkicau. Suaranya yang merdu laksana senandung puji-pujian kepada Sang Pencipta Keindahan.

Dengan gerakan-gerakan mereka yang anggun dan kicauan yang merdu, mereka seolah bertutur, “Inilah bentuk shalat dan tsbih kami kepada Allah, Rabb semesta Alam......”

Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. An-Nur [024]:041)

Jumat, 16 Januari 2009

Gunung Dempo, Pagaralam

Gunung Dempo-pun Berseru...

Pada pertengahan tahun lalu (2008), saya sempat ke kota Pagar Alam, salah satu kota yang sejuk dan indah di sumatera selatan. Saya begitu terpesona dengan keindahan pemandangan disana.

Pemandangan alamnya akan semakin mempesona ketika kita berada di perkebunan teh, di gunung dempo. Di tempat ini, kemanapun kita memandang, yang tampak hanyalah keindahan, keindahan dan hanya keindahan.

Jika kita mengarahkan pandangan kita ke arah samping ataupun ke depan dan belakang, mata kita akan dimanjakan oleh indahnya dedaunan teh yang hijau, menyegarkan. Ketika kita mengarahkan pandangan kita ke arah gunung Dempo, yang tampak adalah kekokohan. Allah memang Maha Baik. Ia telah memancangkan gunung Dempo untuk menjaga melubernya lahar dari perut bumi.

Dan ketika kita tengadahkan pandangan kita ke atas, akan tampak langit yang kokoh dan awan-awan cantik yang bergerak perlahan seolah melakukan tarian yang indah.

Semua pemandangan indah nan mempesona tersebut seolah berbisik, “Kami tak diciptakan dengan sia-sia, kami memiliki makna.” Hamparan tumbuhan teh yang hijau seolah berbisik, “Perhatikanlah bagaimana Allah menghamparkan-ku.” Gunung Dempo-pun seolah berseru, “Perhatikanlah bagaimana Allah mengokohkan-ku!.” Begitu pula dengan langit, ia seolah bertutur, “Tidakkah kau perhatikan bagaimana Allah meninggikan-ku?”

Bisikan, seruan dan tutur tersebut mengingatkanku pada potongan beberapa ayat dalam alQuran,

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan?

Dan Langit, bagaimana ia ditinggikan?

Dan gunung, bagaimana ia ditegakkan?

Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?

(QS. Surat ke 88: 17-20)


Duhai Rabb....

Karuniakanlah kepadaku kemampuan tuk slalu memperhatikan,

Tidak sekedar melihat,

Agar ku dapat merangkai makna dari segala yang Engkau ciptakan....

Sabtu, 10 Januari 2009

Thank You Allah....

Cinta dan kasih sayang Allah kepada kita begitu besar dan sangatlah kuat,
Tapi terkadang kita tak menyadarinya dan bahkan melupakannya.....

Coba duduk dan diskusikan pada diri kita sendiri. Akan lebih baik jika kita menggunakan tabel dan data tentang diri kita, dan kemudian menganalisanya.

Hitungkah berapa kekayaan kita,

Harta yang kita miliki,

Kenikmatan dan kebahagiaan yang kita rasakan,

Senyum dan keindahan tubuh,

Keluarga yang menyayangi kita,

Negeri yang damai dan tidak dalam kekacauan,

Cahaya yang masih menyinari kita,

Udara segar yang kita hirup,

Air yang kita teguk

Dan makanan yang kita makan....

Berbahagia dan nikmatilah semua itu dengan memuji kepada-Nya...

Jika kita menghitung nikmat Allah, kita tak dapat menghinggakannya.

Segala puji bagi-Mu ya Allah.........

Kamis, 08 Januari 2009

Apa & Mengapa?.....

Terkadang dalam perjalanan hidup kita, kita berhadapan dengan orang-orang yang sulit atau masalah-masalah yang pelik. Namun yang menjadi masalah bukanlah orang-orang tersebut ataupun masalah-masalah pelik yang kita hadapi. Yang menjadi masalah sesungguhnya adalah bagaimana kita menyikapinya.

Seringkali orang-orang sulit dan masalah masalah tadi menjadikan hidup kita menjadi runyam. Padahal hidup ada di tangan kita. Untuk bisa menjadikan hidup kita ada di tangan kita, kita harus mengontrol respon atau sikap kita terhadap orang atau masalah-masalah yang kita hadapi.

Agar kita bisa mengontrol sikap kita, maka sebaiknya kita selalu bertanya dengan menggunakan kata “apa?” dan bukan “mengapa?” ketika berhadapan dengan orang-orang yang sulit atau ketika masalah-masalah pelik datang menghampiri. Bertanya dengan menggunakan kata ”apa” dalam hal ini, akan membuat kita lebih kuat, lebih berdaya dan akan tampak lebih banyak celah untuk menemukan solusi. Sebaliknya dengan menggunakan kata “mengapa”, akan membuat kita merasa tak berdaya. Kita bebas memilih untuk bertanya pada diri sendiri, “Apa yang bisa saya lakukan dalam situasi ini?” atau “Mengapa semua ini harus terjadi pada saya?.”

Hidup ada di tangan kita. Kita bebas memberinya warna. Kita bebas memolesnya dengan warna apa saja, menggunakan warna ‘apa’ atau warna ‘mengapa’. Warna yang baik dan indah atau atau warna yang buruk dan buram. Allah memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih respon atau sikap yang akan kita ambil dalam menghadapi setiap masalah yang menghiasi hidup kita.

Rabu, 07 Januari 2009

Memaafkan itu indaH....

Kesempurnaan manusia terletak pada ketidak sempurnaannya....

Hanya Allah-lah yang Maha suci dana Maha sempuRna.....

Memberi maaf kepada orang lain akan menjadikan perasaan kita lebih tentram, lebih damai dan lebih bahagia. Tidak hanya itu, kita akan menjadi lebih bijak jika mau mengganti kebiasaan menyalahkan orang lain dengan kebiasaan memafkan. Selanjutnya hidup kita akan terasa lebih indah karena berjalan seiring dengan tarian alam semesta.

Kunci memaafkan adalah memahami ketidak-tahuan. Banyak orang yang melakukan kesalahan karena ketidak-tahuan. Mereka menganggap apa yang mereka lakukan sbagai sebuah kebenaran, namun yang sesungguhnya itu adalah kesalahan yang menyakiti orang lain.

Dan kalaupun mereka sengaja melakukannya, itupun sebenarnya mereka tidak tahu. Mereka tidak tahu kalau kejahatan yang mereka lakukan adalah untuk diri mereka sendiri. Imbasnya akan kembali kepada mereka, dalam waktu yang dekat atau lama. Seperti itulah hukum alam atau sunnatuLLah, tidak ada perubahan. Penuh kepastian.

Semoga dua ayat berikut bisa menjadi renungan buata kita,

...kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu. (QS. Al_Fath [48]:23)

Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (QS. Asy-SyuRa [42]:43)

Senin, 05 Januari 2009

Bacalah!..........

Melalui membaca,

Kita dapat menyimak pemikiran dan pengalaman orang lain yang ia dapatkan dari riset selama puluhan tahun,

hanya dalam beberapa hari dengan biaya yang sangat muRah...

Membacalah, tentang apa saja. Karena membaca adalah pangkal dari ilmu pengetahuan. Ayat pertama yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW adalah tentang membaca, yaitu iqra! Yang berarti bacalah. Membaca yang anjurkan bukan hanya membaca sesuatu yang tertulis. Sesuatu yang tidak tertulis juga sebaiknya ‘dibaca’. Seperti fenomena alam atau kejadian-kejadian yang terjadi di sekitas kita.

Masalah yang kita hadapi, kegembiraan yang kita rasakan dan bahkan raut wajah orang yang sedang berbicara dengan kita juga memiliki makna jika mau berusaha membacanya dengan penuh penghayatan.

Dalam melakukan pembacaan, entah itu pada sebuah tulisan atau bukan, sebaiknya dilakukan atas nama Allah. Dengan demikian, kita aka selalu netral dalam menilai dan memberi makna setelah melakukan pembacaan.

Semoga ayat ini dapat mengingatkan kita untuk selalu melakukan pembacaan terhadap hal-hal disekitar kita,

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. (QS. aL-‘aLaQ : 1)

Minggu, 04 Januari 2009

Kita beRhaK mEmiliH....

Mengerikan, menyedihkan atau menyenangkan hanyalah label yang kita berikan pada sebuah pengalaman. Namun yang sesungguhnya, pengalaman adalah pengalaman. Ia hadir sebagaimana adanya. Bahkan ketakutan, kesedihan dan kegelisahan bisa memabawa pesan-pesan kebijaksanaan.

Dalam alQuran, seringkali kita jumpai kisah-kisah dan diakhir ayat disebutkan sebagai pelajaran bagi orang yang berilmu, orang yang mau mengambil pelajaran. Begitu pula dalam pengalaman-pengalaman hidup kita. Kita memiliki kebebasan untuk memilih, memberinya makna atau membiarkannya berlalu begitu saja.

Dalam hidup kita, seringkali kita menjumpai orang-orang yang sulit atau masalah-masalah yang pelik. Namun yang menjadi masalah sesungguhnya bukanlah masalah yang pelik atau orang-orang sulit tersebut. Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita menyikapinya.

Mungkin ungkapan berikut bisa menjadi renungan buat kita,

“Semua orang yang memasuki hidupku adalah guru dan setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupku adalah pelajaran....”

Jumat, 02 Januari 2009

Dalam Satu Masalah Ada Jutaan Solusi....

Sesudah kesulitan, pasti ada kemudahan....

Setelah tetesan air mata, pasti ada sesnyuman....

Setelah malam, pasti akan datang siang....

Awan kelabu kesedihan pasti berlalu....

Pekatnya kegalauan pasti tersingkap....

Segala masalah akan teratasi....

Dan segala bencana akan berakhir dengan izin Allah....

Yakinlah, kita akan selalu diberi ganjaran terbaik oleh Allah....

Dalam setiap satu masalah terdapat jutaan solusi. Dalam AlQuran surah 94 ayat 6, Allah mengungkapkan hal ini. Pada ayat tersebut digunakan kata al-‘usri (kesulitan) dalam bentuk ma’rifah. Artinya sebuah kesulitan atau masalah yang sudah jelas, masalahnya hanya satu. Dan untuk kata yusran (kemudahan) sebutkan dalam bentuk nakirah. Ini dapat diartikan bahwa kemudahan atau solusi untuk sebuah kesulitan atau masalah, jumlahnya tak terhingga.

Semoga bisa menjadi renungan buat kita,

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Alam Nasyrah [94]:6)